Friday, June 13, 2008

3.600 Siswa SMA Sulsel Tak Lulus UN

sumber: harian Tribun Timur, Makassar, www.tribun-timur.com

Jumat, 13-06-2008 
3.600 Siswa SMA Sulsel Tak Lulus UN
Di Makassar Sekitar Dua Persen, di Maros 77 Orang; Besok, Hasil UN SMA Sulsel Diumumkan di Tribun; Sekolah Penentu Akhir Kelulusan
 
Makassar, Tribun - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulsel mengungkapkan, sekitar 4,48 persen atau sekitar 3.645 siswa dari sekitar 81.023 peserta ujian nasional (UN) SMA dinilai tidak mencapai standar nilai kelulusan.
Wakil Kepala Dinas (Wakadis) Diknas Sulsel, Saleh Gottang, mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun, Kamis (12/6) malam. Namun, dia belum mengetahui nilai tertinggi dan terendah hasi UN SMA di Sulsel.
 
"Nilainya bisa dilihat besok (hari ini). Tapi, jumlah siswa SMA yang tidak lulus SMA cenderung menurun dibandikan tahun lalu yang tingkat ketidak lulusa sekitar lima persen," kata Saleh.
Hasil kelulusan UN 2008 akan diumumkan, Sabtu (14/6). Tribun rencananya juga akan mengumumkan hasil kelulusan SMA di Makassar dan beberapa daerah lainnya.
Para kepala sekolah di Makassar menggelar rapat di Dinas Pendidikan Kota Makassar, kemarin. Mereka membahas persiapan pengumuman tersebut.
Di Jakarta, Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan bila siswa yang tidak lulus UN tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Namun mendiknas tidak mengungkapkan angka kelulusan UN siswa SMA secara nasional.
"Wajar kalau sampai angka ketidaklulusan naik. Kita tidak merencanakan untuk meningkatkan ketidaklulusan dan kelulusan. Yang paling penting adalah integritas adalah UN dari tahun ke tahun dilaksanakan dengan semakin jujur," kata Bambang.
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diujikan pada UN adalah Bahasa Indonesia dan Matematika untuk program IPA, IPS, Bahasa, maupun Keagamaan.
Kemudian bahasa Inggris dan kimia (untuk IPA), bahasa Inggris dan geografi (untuk IPS), bahasa Inggris dan sastra Indonesia (untuk Bahasa), serta bahasa Inggris dan ilmu hadis (Keagamaan).
Mata pelajaran lainnya adalah fisika dan biologi (IPA), Ekonomi dan Sosiologi (IPS), bahasa ssing dan sejarah budaya/antropologi (bahasa), ilmu tafsir dan tasawuf/ilmu kalam (Keagamaan).
Standar nilai UN tahun ini pada skala enam atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mengacu pada standar 5,5.

Total siswa yang mengikuti UN tingkat SMA/sederajat di Makassar sebanyak 19.395 orang dengan prediksi angka ketidaklulusan sekitar dua persen atau sekitar 288 siswa. Pelaksanaan UN di Makassar sempat tercoreng dengan skandal pembocoran soal yang melibatkan lima sekolah swasta.
Kelima sekolah tersebut adalah SMA Kartika Wirabuana, SMA Cokroaminoto Latimojong, SMA Cokroaminoto Tamalanrea, SMA Abdi Pembangunan, SMA Tut Wuri Handayani, dan SMA Tri Dharma.
Selain ditangani aparat kepolisian, kasus yang mencoreng nama Sulsel itu membuat siswa di keenam sekolah tersebut harus mengikuti UN ulang.

Di Media
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Makassar Ismunandar dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Makassar, Herman Hading, mengatakan, pihaknya sepakat untuk mengumumkan hasil UN tersebut di media.
"Kita berharap siswa tidak perlu datang ke sekolah sehingga aksi coret-coret yang masih saja terjadi bisa kita kurangi. Makanya pihak sekolah tidak lagi mengumumkan," katanya.
Ismunandar menambahkan, hasil UN yang diperoleh dari Jakarta akan ditambah dengan ujian materi lokal lainnya untuk menentukan kelulusan di sekolah masing-masing.
"Jadi, nilai UN ini hanya salah satu parameter untuk menentukan mereka yang lulus dan mendapatkan ijazah. Ada banyak komponen nilai yang harus dihitung kembali oleh guru atau kepala sekolah," kata mantan Kepala SMK 3 Makassar.
Sejumlah orangtua murid yang dihubungi juga sepakat bila hasil UN diumumkan saja di media massa sehingga anak mereka tidak punya lagi alasan untuk ke sekolah padahal mereka hanya berencana konvoi keliling kota.
"Memang yang ideal pengumuman kelulusan itu lewat surat kabar saja sehingga kita sebagai orangtua bisa juga langsung melihat pengumuman tersebut tanpa perlu ke sekolah," kata Ny Bahriani, orangtua siswa yang anak bungsunya duduk di kelas tiga salah satu SMA.

Kejujuran
Mendiknas mengatakan, adalah wajar bila angka ketidaklulusan bisa meningkat karena UN bukan hanya ujian kecerdasan, namun juga ujian kejujuran. ''Syukurnya, kejujuran tahun ini, lebih baik dari tahun lalu, karena tingkat kecurangan yang dilakukan berkurang,'' ujar Bambang.
Hal itu, lanjut mendiknas, tidak lebih dari upaya pengawasan yang ketat, yang dilakukan sejumlah pihak, sehingga guru dan siswa pun dituntut untuk bermoral baik.
''Kendati demikian, kita akan terus evaluasi pelaksanaan UN untuk menjadikan pelaksanaan UN lebih baik di masa mendatang,'' kata Bambang.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

No comments: